What’s in a name? Petikan kalimat legendaris yang mempertanyakan arti penting sebuah nama ini mungkin saja menurut Anda sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman. Sebab saat ini, nama bukan sekedar penunjuk identitas diri semata, melainkan bisa menjadi aset bernilai tinggi, yang jika dimanfaatkan sebaik-baiknya dapat mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya.
Jadi Personal Branding hanya untuk orang-orang tertentu dong?
Jawabanya tentu tidak, karena pada hakekatnya setiap orang mempunyai personal branding, Personal branding tersebut secara alami menempel pada diri setiap orang baik secara fisik maupun Value (Nilai).
Jadi Personal Branding adalah : “Bagaimana cara kamu memperkenalkan diri kamu terhadap publik”
Dengan kata lain Personal Branding itu bagaimana seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.
Dengan personal branding, seorang individu membangun citra (image) dan identitas diri tertentu untuk mempengaruhi orang lain agar memiliki persepsi dan emosi yang positif terhadap karakter, kepribadian, kemampuan, kompetensi dan nilai yang ditampilkan. Jika brand image ini telah melekat kuat, dengan sendirinya sebuah nama akan menjadi simbol dan terkenal sehingga menjadi referensi utama manakala hal-hal yang berkaitan dengannya disebutkan.
Personal branding juga diperlukan dalam kepemimpinan, terutama untuk menciptakan efek penokohan atau figure pada diri seorang leader. Prosesnya diawali dengan mengenali siapa diri Anda yang sebenarnya dan bagaimana Anda ingin dikenal. Selanjutnya adalah membangun reputasi dengan mengoptimalkan kekuatan dan keunikan diri yang dimiliki lalu mempromosikannya kepada publik.
Kesuksesan mengelola brand bukan ditentukan oleh seberapa familiar masyarakat terhadap nama Anda, sebab itu baru tahap membangun awareness saja. Personal branding Anda dianggap berhasil manakala Anda berhasil tampil lebih menonjol atau stand out diantara pemimpin lain sehingga publik pun menjatuhkan pilihannya hanya kepada Anda.
Sama halnya dengan produk yang memiliki nilai unik dan dipasarkan dengan strategi yang jitu, Anda juga membutuhkan dua hal penting tersebut dalam membangun personal branding. Masih ada beberapa hal lainnya yang harus diperhatikan untuk menciptakan brand diri yang sukses, seperti cara yang disebutkan di bawah ini:
1. Kenali kelebihan dan kekuatan diri. Tanyakan pada diri sendiri, “What am I good at?” Cari tahu minat, bakat, keahlian, kemampuan, dan keunggulan Anda yang dapat ditonjolkan. Jika Anda bingung atau tidak yakin, coba ingat-ingat kembali penghargaan apa yang pernah Anda dapatkan atau apreasiasi seperti apa yang pernah diberikan oleh orang lain pada Anda. Personal branding Anda haruslah mencerminkan kekuatan dan kepribadian Anda yang sesungguhnya.
2. Be unique and different. Secara alamiah, keunikan selalu dapat menarik perhatian. Manfaatkan keunikan yang Anda miliki sebagai ciri khas Anda yang tidak dimiliki orang lain. Kekhasan Anda dapat berupa cara berbusana, cara berbicara, gaya menulis, gaya memimpin, kepribadian, kebiasaan tertentu, dan sebagainya yang sebaiknya dipatenkan menjadi trademarkAnda.
3. Bangun persepsi positif. Dengan modal kemampuan dan keunikan Anda, mulailah bangun persepsi positif tentang diri Anda di mata publik. Selalu ada harapan yang terbentuk di benak publik manakala muncul seorang calon pemimpin, dan tugas Anda adalah memenuhi harapan itu. Tanamkan pada publik bahwa Anda memiliki solusi, memberikan nilai tambah, bermanfaat bagi mereka. Rebutlah kepercayaan publik agar senantiasa tercipta emosi positif tentang diri Anda.
4. Promosikan diri Anda. Tulis artikel, membuat buku, nge-blog, menjadi pembicara, ikut organisasi profesi, menjalin networking secara online maupun offline. Lakukan berbagai cara agar sosok Anda lebih exist dan dikenal luas. Buat diri Anda populer karena kualitas.
5. Manfaatkan popularitas untuk kebaikan. Tujuannya, mendapatkan simpati dari publik. Personal branding Anda sebaiknya di-share untuk membantu orang lain. Semakin sering Anda melakukannya, brand Anda akan semakin kuat.
6. Bersabarlah. Yang ingin Anda capai adalah personal branding yang long-lasting, bukan popularitas instan. Diperlukan kerja keras untuk membangun image sejak dari nol bahkan akan lebih sulit lagi untuk mempertahankannya. Jika Anda telah memiliki brand image yang cukup kuat namun tidak tergerak untuk meningkatkan kualitas diri, bersiaplah karena lambat laun kebintangan Anda akan meredup.
7. Jadi diri Anda sendiri. Akan sangat melelahkan menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Demi popularitas, Anda rela berpura-pura menjadi orang lain dan melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai dan kuasai. Personal branding adalah tentang bagaimana menjadi diri Anda sendiri. So, show them the truth within yourself!