Pernahkah anda menjadi orang terjelek didunia? Atau nasib selalu sial meratapi kekurangan dalam diri dan selalu iri melihat keberhasilan orang lain. Please deh jangan lebay, semua itu adalah hal wajar yang pernah di alamai setiap orang termasuk saya.
Tenang saja, itu bukan akhir dari segalanya kok. Justru itu akan menjadi pemicu semangat kebangkitan dan mengatakan pada dunia bahwa kita memiliki sesuatu yang patut dibanggakan. Caranya?… branding diri diri sendiri alias pencitraan diri sendiri.
Ini bukan pencitraan ala politik yang penuh intrik agar menarik simpati dari orang lain. Tapi pencitraan dengan membangun dan menggali potensi positif, mengolah kemampuan diri dan sisi “unik” untuk menjual diri hingga akhirnya mendapat respon yang baik dari lingkungan sekitar.
Pencitraan diri bisa dilakukan dengan menciptakan pribadi yang berbeda dengan yang lainnya, tentunya dengan cara kita masing-masing. Seperti yang dilakukan Anindya yang dulu ”kenyang” untuk urusan dijauhi teman sekolahnya. Hingga ia memilih olahraga untuk melampiaskan kekecewaan cewek berambut panjang ini. Badminton, sepakbola, basket menjadi kegiatan kesehariannya selain sekolah. “Di sekolah aku nggak punya teman dan dijauhi anak-anak perempuan. Mereka takut bermain denganku,” kenang pemilik nama Anindya Kusuma Putri.**wawancara dengan suara merdeka
Itu dulu ketika Anindya masih duduk di SD. Kini siapa sangka ia justru sejajar dengan selebritas terkenal Indonesia seperti Dian Sastro, Krisdayanti, Andara Early, setelah ia meraih predikat Gadis Sampul 2008. Nggak hanya itu, sosok tomboy dan atlet basket di kampusnya ini juga berhak memakai mahkota runner-up 1 Putri Indonesia 2011.
Ia emang nggak menyangka aktivitas yang dilakukan membuahkan prestasi dan kesuksesan yang juga diidam-idamkan sebagian besar remaja. “Aku yakin bisa menjadi sesuatu, berkontribusi dan berprestasi dengan melakukan banyak aktivitas. Yang penting aku senang dan nggak memikirkan target muluk-muluk,” ujar mahasiswi semester 4 Teknik Planologi Undip ini. Menurutnya, apa yang diraihnya diawali dengan membangun kepercayaan diri menjadi pribadi yang berbeda dari yang lain ketika bersosialisasi dan melakukan kegiatan positif dengan. Di sinilah awal Anindya mem-branding dirinya dengan membangun citra positif hingga mendapat apresiasi sekitarnya. “Aku percaya diri karena dukungan banyak teman. Terlalu memaksakan diri justru nggak berhasil dan nggak dapat apa-apa.”
Bagaimana menciptakannya pribadi yang unik? Orang akan melihat apa yang kita lakukan. Bukan sekadar yang kita bicarakan. Karena itulah pentingnya menonjolkan sesuatu yang dimiliki dan orang lain tidak punya hingga bisa terlihat unik dihadapan orang lain. “Yang penting bagaimana caranya saat menciptakan brand tapi nggak terkesan sombong dan narsis.
Pencitraan diri adalah aset berharga yang nantinya dibutuhkan untuk masa depan. Tidak hanya dalam pergaulan tapi juga urusan pekerjaan. “Itu penting banget karena bisa digunakan untuk menambah jaringan. Ya, untuk ‘jual diri’. Makanya dari sekarang harus banyak bersosialisasi agar orang tahu brand kita,” Menjadi sesuatu itu butuh proses. Melatih dan menggali potensi itu penting banget karena kita akan membutuhkan di masa depan.
satu hal yang penting bahwa apresisai seseorang itu tidak muncul dari penampilan fisik. “Tapi bagaimana bisa menarik perhatian orang karena unik dan apa adanya. Itu udah ada dari lahir dan itu yang harus kita gali dan olah.
Yup, modal untuk menciptakan citra yang baik harus diawali dengan perilaku yang baik. Nggak perlu dibuat-buat atau memaksakan diri. Nah, dengan membangun personal branding itulah, seseorang akan lebih cepat mendapat kepercayaan.
Wah, kalau begitu nggak hanya kamu, tukang ojek pun perlu membangun personal branding, bukan?
Ayo… Branding diri sendiri!!
(bersambung)